Perempuan Gigih Kurir Draiv kodal

Mega; Saya ingin beli motor bekas

Media Suara Palu, Kolonodale– sebuah smartphone sedang di charge (baca-dicas) disudut kedai vava, ditanggul pelangi Kolonodale tiba tiba berbunyi. Suara smarphone itu mengalihkan perhatian saya. Lalu seorang wanita mengambil handphone itu lalu duduk didepanku.

Tag name tergantung didadanya mengisyaratkan saya kalau perempuan dengan topi hitam itu adalah Kurir Ojol. Draiv. Draiv, satu satunya aplikasi ojol yang ada di Kolonodale, Morowali Utara. Kolonodale sering disebut Kodal

Saya menyapanya, kurir online ?. Iya. Jawabnya singkat.

Dari pembicaraan kurang dari 5 menit dihari Jumat 26/1/24 siang jelang sore itu, perempuan bernama Mega itu, mengaku senang menjalani profesinya ini.

“Uang untuk belanja harian saya terpenuhi. Paling sepi 10 transaksi. Jika ramai, biasanya mencapai 30 transaksi” Ujarnya.

Dari jumlah transaksi setiap hari itu, upahnya dibagi ke Draiv. Sekitar 15 % upahnya itu milik Draiv, sisanya untuk dirinya.

Dari jumlah bersih yang diterima, masih dibagi lagi dengan rekan kerjanya, dan uniknya juga bernama Mega.

Saya lagi menabung Pak, untuk beli motor bekas. Dirinya mengakui klo membuat celengan dan bertuliskan akan membelikan motor bekas sabagai jerih payah hasil tabungannya nanti

Mega bertopi hitam itu, bangga dengan pekerjaan, wanita beranak satu orang ini yang duduk dikelas 1 SMP dan bersuami seorang Honorer di satu instansi pemerintah Morowali Utara, menelpon costumernya dan terdengar suara bahwa dirinya segera memproses orderannya.

“Saya pamit antar orderan ya Pak” katanya penuh tata karma lalu berlalu dengan motornya.

Padahal, saya masih ingin bercerita banyak dengan Mega soal motor keinginannya dan motornya sekarang.

Mega, hanyalah segelintir dari sekian banyak perempuan yang melakoni pekerjaan Ojol, Mega harus jadi panutan, Mega jadi bagian dari kegigihan membantu suami.

Semangat Mega harus jadi inspirasi kita. (Ucien/MSP)

Komentar