Reni Gerakkan Ekowisata Di Banggai Laut

NASIONAL, WISATA430 Dilihat

Media Suara Palu, Banggai Laut- Berbagai cara usaha untuk menggerakkan roda ekonomi namun tak meninggalkan nilai nilai edukasi serta merawat tempat wisata.

Reni, seorang pelaku dunia usaha di Desa Bone Baru, Kec. Banggai Utara, Kab. Banggai Laut Sulawesi Tengah menerapkan edukasi kepada wisatawan sebagai bentuk kepeduliannya.

Misalnya kata Reni, setiap wisatawan manca negara mengajarkan memelihara terumbu karang dengan harapan bisa berkontribusi pada kelestarian lingkungan

Tak hanya itu, Reni juga mendirikan rumah pintar dengan mengajarkan bahasa Inggris dasar, pendidikan lingkungan serta bakti social bagi setiap pengunjung di desa wisatanya.

Rumah pintar yang Ia dirikan  mengenalkan biota laut, fungsi keanekaragaman hayati dan melibatkan juga anak sekolah di desanya tingkatan SD dan SMP.

Tujuan utama kami, kata Reni supaya anak anak di desa kami tahu menjaga kelestarian alam desa.

Partisipasi masyarakat secara langsung merupakan roda keberlangsungan kegiatan Reni dan anak anak Desa Bone Baru dan belum tersentuh maksimal dai desa maupun pemerintah Kabupaten.

Masyarakat mulai merasakan manfaat desa wisata yang mereka kembangkan, beebrapa rumah menajdi homestay, motor perahu disewakan serta usaha cucian pakaina kotor pengunjung pun bergerak.

Begitupula warung kelontong, warga desa merasakan keberdaan wisatawan.

Bahkan untuk kerajinan khas desa dari batok kelapa, gantungan kunci serta home industry minuma sarabba menjadi jajanan wajib bagi wisatawan.

Kelompok sadar wisata yang Reni bangun merupakan anak anak yang putus sekolah dan tak memiliki lagi orang tua (Yatim Piatu) dengana menamakan kelompok mereka BODREKS. Jika dipanjangkan bernama Bone Baru Ramah Edukasi dan Konservasi. Dan sudah tumbuh kembang sejak 2012.

Masih tradisional cara kami memasarkan tempat desa wisata. Hanya melalui penyampaian secara personal serta beberapa wisatawan manca Negara menggunkana google maps dan booking.com.

Reni mengakui focus pada konservasi dan edukasi. Ujar aktifis Khatulistiwa Alam Lestari melalui aplikasi whatssap kepada Media Suara Palu, senin, 27/5/24. (Ucien/MSP)

Komentar