Mengurai Banjir Bandang di Morowali Utara

Media Suara Palu, Palu- Banjir bandang yang melanda Desa Tamainusi, Morowali Utara, pekan lalu, menjadi peringatan keras bagi kita semua.

Tragedi ini tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyoroti dampak buruk pengelolaan lingkungan yang abai.

Di tengah pesatnya aktivitas tambang nikel, bencana ini mengingatkan pentingnya keberlanjutan dalam pembangunan.

Kerusakan lingkungan akibat aktivitas tambang tanpa kepatuhan pada AMDAL diduga menjadi penyebab utama.

Penebangan hutan dan gangguan pada Daerah Aliran Sungai (DAS) memperburuk situasi, mengakibatkan kerugian besar, termasuk ekosistem yang rusak dan trauma bagi masyarakat.

Perusahaan tambang harus bertanggung jawab dengan mematuhi regulasi lingkungan. Pemerintah daerah perlu memperkuat pengawasan, sementara masyarakat harus aktif menjaga kelestarian alam.

Langkah tanggap darurat, rehabilitasi kawasan, serta penguatan regulasi tambang harus menjadi prioritas untuk mencegah bencana serupa.

Banjir bandang ini adalah panggilan bagi kita semua untuk bertindak. Keberlanjutan hanya tercapai jika manusia dan alam berjalan seiring. Jangan biarkan tragedi ini terulang kembali.

 

Komentar