Jurnalisme Warga: Revolusi Informasi atau Bencana Hoaks?

Editorial218 Dilihat

Editorial Media Suara Palu

Jurnalisme warga kini menjadi fenomena yang tak terelakkan. Dengan ponsel dan internet, siapa pun bisa menyebarkan berita.

Namun, apakah ini membawa manfaat atau justru memperburuk penyebaran hoaks?

Jurnalisme warga membuka akses informasi lebih luas, memungkinkan masyarakat mengungkap isu yang luput dari media arus utama. Tanpa verifikasi dan etika jurnalistik, informasi sering kali bias, tidak akurat, bahkan provokatif.

Media sosial seperti Facebook, Twitter, dan TikTok mempercepat penyebaran berita, tetapi algoritmanya lebih mengutamakan sensasi dibanding kebenaran. Akibatnya, misinformasi merebak, menciptakan kebingungan dan perpecahan.

Media lokal harus berperan sebagai fasilitator, membimbing jurnalisme warga agar lebih akurat dan bertanggung jawab.

Edukasi literasi digital sangat penting agar masyarakat memahami verifikasi informasi dan etika jurnalistik.

Jurnalisme warga bisa menjadi kekuatan positif jika diarahkan dengan baik. Kolaborasi antara media profesional dan warga sangat dibutuhkan untuk menciptakan ekosistem informasi yang sehat, di mana kebebasan berekspresi tetap berjalan tanpa mengorbankan kebenaran.

Berikan Informasi akurat sebagai Jurnalisme Warga.

Komentar

News Feed