Morowali Utara Butuh Solusi Listrik

Editorial300 Dilihat

Editorial Media Suara Palu

Morowali Utara kembali dihantui krisis listrik yang berkepanjangan. Pemadaman yang terus terjadi tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi juga mengancam pertumbuhan ekonomi di wilayah yang menjadi salah satu pusat industri nikel ini.

Masyarakat pun mulai kehilangan kesabaran dan berharap solusi nyata dari pemerintah.

Harapan itu kini tertuju pada Gubernur Sulawesi Tengah yang baru dilantik, Anwar Hafid.

Masyarakat berharap gubernur bisa mendorong PLN untuk segera mengambil langkah konkret dalam mengatasi permasalahan ini.

Langkah awal, Anwar Hafid berencana mengundang Kepala PLN Cabang Sulawesi Tengah untuk membahas solusi atas krisis listrik yang telah menjadi keluhan utama warga.

Hal ini menunjukkan keseriusan gubernur dalam menangani masalah yang telah lama berlarut-larut.

Perlu ada komitmen yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah dan sektor industri, untuk mencari solusi jangka panjang.

Investasi pada infrastruktur kelistrikan, pengawasan distribusi energi, serta kebijakan yang proaktif harus segera dilakukan agar permasalahan ini tidak terus berulang di masa depan.

Selain itu, transparansi dalam proses penyelesaian masalah listrik juga menjadi hal yang krusial.

Warga perlu mendapatkan informasi yang jelas dan akurat terkait langkah-langkah yang sedang dan akan diambil oleh pemerintah serta PLN.

Rapat Dengar Pendapat PLN dengan DPRD Morowali Utara sudah digelar berkali kali, tak ada hasil yang bisa membuat tersenyum warga Morowali Utara. Reaksi beberapa anggota DPRD Morowali Utara bagaikan angin lalu.

Tanpa komunikasi yang baik, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan penyedia layanan listrik bisa semakin menurun.

Krisis listrik Morowali Utara adalah ujian awal bagi kepemimpinan Anwar Hafid. Mampukah beliau menjawab harapan rakyat dengan solusi nyata?

Ataukah ini akan menjadi persoalan klasik yang terus menghantui Morowali Utara?

Hanya waktu yang bisa menjawab, namun satu hal yang pasti: masyarakat menanti aksi nyata, bukan sekadar wacana.

Komentar

News Feed