Editorial Media Suara Palu
Beberapa waktu terakhir, fenomena pejabat atau pemimpin daerah yang turun langsung melakukan pekerjaan seperti membersihkan got, menyapu jalan, atau bahkan mengangkut sampah kerap menjadi sorotan publik.
Ada yang mengapresiasi sebagai bentuk kepemimpinan yang membumi dan memberi contoh nyata kepada masyarakat, tetapi tak sedikit pula yang menganggapnya sekadar pencitraan tanpa dampak nyata.
Di satu sisi, tindakan ini menunjukkan kepedulian dan empati seorang pemimpin terhadap masyarakat.
Ketika seorang pejabat turun langsung, ia memberikan gambaran bahwa dirinya tidak hanya bekerja di balik meja, tetapi juga mau memahami permasalahan warganya secara langsung.
Aksi seperti ini juga dapat menjadi motivasi bagi masyarakat dan aparatur untuk lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan. Masyarakat cenderung lebih tergerak jika melihat pemimpinnya memberikan contoh nyata di lapangan.
Di sisi lain, aksi seperti ini juga bisa dianggap sebagai sekadar seremonial tanpa solusi jangka panjang. Jika hanya dilakukan sesekali tanpa diiringi kebijakan konkret, maka dampaknya akan minim dan tidak menyentuh akar permasalahan.
Masalah kebersihan kota, misalnya, tidak akan selesai hanya dengan seorang pejabat turun ke got, tetapi membutuhkan sistem pengelolaan sampah yang lebih baik.
Selain itu, jika aksi ini dilakukan terlalu sering, justru bisa mengaburkan tugas utama seorang pemimpin, yaitu merancang dan menerapkan kebijakan yang efektif untuk mengatasi persoalan secara sistematis.
Dari sudut pandang media, aksi pejabat turun ke got memang menarik secara visual dan mudah menjadi viral.
Seharusnya lebih diperhatikan adalah kebijakan yang diambil setelahnya.
Apakah ada langkah konkret yang dilakukan untuk memastikan kebersihan kota lebih baik?
Apakah kesejahteraan petugas kebersihan diperhatikan?
Apakah sistem pengelolaan sampah diperbaiki agar masalah tidak terus berulang?
Lebih dari sekadar turun ke lapangan, pemimpin harus memastikan bahwa tindakan mereka memiliki dampak nyata dan berkelanjutan bagi masyarakat.
Tanpa kebijakan yang jelas, aksi heroik seperti ini bisa saja hanya menjadi tontonan sesaat tanpa perubahan berarti.
Komentar