Dari Hati SMA 1 Petasia untuk Petasia

BERITA PALU, SULTENG503 Dilihat

Media Suara Palu, Morowali Utara- Di tengah deru hujan yang tak kunjung reda dan genangan air yang merambah pemukiman, secercah harapan datang dari mereka yang pernah mengenyam masa remaja di bangku SMA Negeri 1 Petasia.

Alumni angkatan 2009, dengan gerakan yang berangkat dari hati, menggelar aksi kemanusiaan bagi saudara-saudara yang terdampak banjir di wilayah Petasia Timur dan Petasia Barat.

Berawal dari percakapan sederhana dalam grup WhatsApp, semangat kepedulian tumbuh menjadi gerakan nyata.

Dalam waktu singkat, para alumni berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp10.500.000, yang kemudian diwujudkan menjadi 140 karung beras ukuran 5 kilogram.

Bantuan tersebut pun segera dibelanjakan dan disalurkan langsung ke posko-posko pengungsian.

Zaenab Aron, seorang guru di SMA Negeri 1 Petasia, bagian dari alumni 2009, menjadi salah satu penggerak utama dalam kegiatan ini.

Dengan mata yang berbinar dan suara yang tenang namun penuh ketegasan, ia menyampaikan bahwa bantuan telah didistribusikan ke berbagai titik pengungsian.

37 Kepala Keluarga (KK) di posko pengungsian Bunta, 8 KK di Tompira, serta 20 karung kepada sesama alumni untuk disalurkan langsung.

Sisa bantuan akan diteruskan ke wilayah Petasia Barat, tepatnya di Desa Togo dan Desa Ulula.

“Ini gerakan spontan. Bukan karena kita punya lebih, tapi karena kami ingin berbagi. Meski belum seberapa, kami berharap bantuan ini bisa menjadi pelipur lara bagi mereka yang sedang diuji,” ungkap Zaenab dengan haru. Jum’at 11/4/25

Ucapan terima kasih pun disampaikan kepada seluruh alumni yang telah berpartisipasi, khususnya kepada H. Akbar yang dikenal sebagai penyumbang terbesar sekaligus sosok yang senantiasa hadir dalam berbagai kegiatan sosial alumni.

Aksi ini bukan sekadar pembuktian solidaritas, melainkan juga gambaran bahwa ikatan masa lalu di sekolah yang sederhana itu tetap hidup tumbuh dalam bentuk empati dan aksi nyata.

Di tengah banjir yang membawa duka, hadir kehangatan dari jiwa-jiwa yang tak pernah lupa darimana mereka berasal.

Komentar