Penghormatan Terakhir untuk Sang Danramil

Media Suara Palu. Sigi- Di antara langit yang mendung dan suara derap langkah dan tembakan salvo menjadi iringan terakhir untuk seorang putra bangsa.

Kapten Inf Ursan, Danramil 12/Sindue, berpulang dengan tenang di RSUD Anutapura Palu pada Jumat pagi (11/04/2025). Tapi ketenangannya itu bukan akhir dari segalanya—karena semangat dan teladannya kini hidup dalam kenangan.

Dari rumah duka di BTN Mira Baliase Indah, isak tangis menyatu dalam upacara persemayaman yang penuh khidmat.

Barisan prajurit berdiri tegap, bukan hanya karena tugas, tapi karena penghormatan pada sosok yang pernah berjalan bersama mereka dalam medan pengabdian.

Upacara persemayaman militer dipimpin langsung oleh Dandim 1306/KP, Kolonel Inf Rivan Rembudito Rivai, yang dengan suara berat menyampaikan duka dan penghargaan:

“Upacara kebesaran ini adalah bentuk penghormatan negara atas pengabdian almarhum. Cobaan ini memang berat, tapi sebagai insan beriman, kita terima dengan tulus dan ikhlas.”

Namun yang paling menggetarkan hati adalah kehadiran langsung Danrem 132/Tadulako, Brigjen TNI Deni Gunawan, S.E. di tengah keluarga dan pasukan. Dengan mata yang menahan pilu, ia mengenang almarhum bukan hanya sebagai perwira, tapi sebagai manusia yang rendah hati dan pemimpin yang dicintai.

“Kapten Ursan adalah prajurit yang tak banyak bicara, tapi kaya dalam tindakan. Ia mengabdi bukan untuk dikenang, tapi karena cinta pada tanah air,” ungkap Brigjen Deni.

“Kami semua merasa sangat kehilangan. Semoga almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan, dan keluarga diberi ketabahan.”

Shalat jenazah dilakukan di Masjid Al-Mirawan, Desa Baliase. Setelahnya, jenazah dibawa ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Desa Balane, Kecamatan Kinovaro.

Prosesi militer dijalankan lengkap: penghormatan, apel persada, pembacaan riwayat hidup, hingga taburan tanah terakhir.

Di sisi liang lahat, tanah pelan-pelan menutup tubuh seorang prajurit yang hidupnya diisi oleh pengabdian. Tak ada lagi perintah, tak ada lagi apel pagi.

Hanya doa dan air mata, serta gumam lirih dari para sahabat: “Selamat jalan, Danramil. Tugasmu telah usai, tapi pengabdianmu tetap hidup.”

Komentar

News Feed