Pencarian Satu Orang Hanyut di Sungai Desa Lambunu

 Media Suara Palu, Palu – Hari yang seharusnya menjadi momen ceria di penghujung pekan, berubah menjadi duka mendalam bagi keluarga kecil di Desa Ongka, Kecamatan Ongka Malino.

Ismawati Pania, gadis remaja berusia 13 tahun, dilaporkan hanyut terbawa arus Sungai Lambunu pada Jumat sore, 18 April 2025.

Ismawati tengah mandi di sungai bersama sepupunya, Safa, ketika insiden terjadi. Sekitar pukul 16.30 WITA, keduanya bermain air seperti biasa.

Namun, siapa sangka, derasnya arus sungai tiba-tiba menyeret Ismawati dan membuatnya tak terlihat lagi di permukaan.

Hingga pukul 17.00 WITA, keluarga dan warga yang mencoba melakukan pencarian belum menemukan tanda-tanda keberadaan Ismawati.

Tangis keluarga dan tetangga pun pecah. Seorang ibu kehilangan anaknya, seorang teman kehilangan sosok ceria yang dikenal dekat dan periang.

Desa Ongka berubah sunyi. Di tengah kesedihan, harapan masih menggantung: semoga Ismawati segera ditemukan.

Merespons laporan tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Palu mengirimkan tim dari Unit Siaga SAR Tolitoli. Empat orang personel berangkat malam itu juga, menempuh 68 kilometer perjalanan menuju lokasi kejadian, dan tiba pada pukul 03.15 WITA dini hari, Sabtu 19 April.

Operasi pencarian dimulai pagi harinya pukul 07.00 WITA. Tim SAR gabungan dibagi menjadi dua Sub Rescue Unit (SRU): SRU 1 menyisir manual sisi sungai sejauh dua kilometer, sedangkan SRU 2 menyusuri aliran sungai menggunakan perahu karet.

Tak hanya aparat dan tim profesional, pencarian ini juga melibatkan keluarga, aparat desa, dan warga sekitar. Semangat gotong royong dan duka yang sama mengikat mereka dalam satu tujuan: membawa pulang Ismawati.

Pihak Kantor SAR Palu melalui Kepala Kantor, Muh. Rizal, S.H., memastikan akan terus memberikan informasi perkembangan pencarian secara berkala.

Komentar