Media Suara Palu, Palu – Festival Semarak Sulteng Nambaso kembali menjadi magnet kebudayaan dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun Provinsi Sulawesi Tengah.
Ribuan pasang mata tertuju pada panggung Lapangan Imanuel saat tarian daerah dibawakan oleh Komunitas Palu Mama Menari, komunitas yang berisi para perempuan dari beragam latar belakang yang menyatu dalam gerak dan irama tradisi.
Klimaks penampilan malam itu ditutup meriah dengan tari Dero khas Kabupaten Poso, yang langsung mengundang antusiasme penonton.
Suasana berubah menjadi lautan sukacita, ketika para pengunjung ikut bergabung menari bersama, menjadikan festival ini bukan sekadar tontonan—tetapi perayaan identitas bersama.
Acara ini masih akan berlangsung hingga 10 Mei 2025, dengan suguhan penampilan berbeda tiap malam.
Salah satu agenda yang tak kalah meriah adalah Lomba Vokal “Gelar Talenta Sulteng Nambaso” Antar OPD, yang digelar setiap pukul 18.00–23.00 WITA hingga 25 April mendatang.
Setiap peserta wajib membawakan dua lagu: satu berbahasa Indonesia dan satu lagu daerah dari kabupaten/kota asal.
Para penyanyi berasal dari kalangan pimpinan dan staf dinas pemerintahan yang tampil total dengan busana adat dan tenun khas daerah masing-masing, diiringi musik minus one atau live keyboard, menambah warna warni panggung budaya ini.
Lomba vokal ini resmi dibuka oleh penampilan dari Dinas UMKM Sulteng serta Dinas Perkebunan dan Peternakan Sulteng, yang sukses menghibur sekaligus memancing semangat kompetisi sehat antar OPD.
Salah satu pengunjung, Tia, mengungkapkan kekagumannya,
“Saya senang bisa ada acara seperti ini. Festival ini menampilkan identitas daerah kita, bukan hanya untuk orang lokal tapi juga wisatawan dari luar. Semoga bisa diadakan setiap tahun.”
Pihak penyelenggara juga mengimbau para pengunjung untuk menjaga ketertiban dan kenyamanan bersama dengan mematuhi tata tertib yang berlaku, seperti menjaga kebersihan, tidak membawa barang berbahaya, dan menghindari konsumsi minuman beralkohol di area acara.
Semarak Sulteng Nambaso bukan sekadar festival, tapi ruang bertemu antara tradisi, pemerintahan, dan masyarakat. Sebuah panggung besar untuk menyuarakan keberagaman Sulawesi Tengah dalam bentuk yang paling indah: seni.
Komentar