Mata yang Kembali Melihat: Kisah Haru Nenek Nurmin di Pelosok Mori Atas

Media Suara Palu, Morowali Utara — Di sebuah rumah sederhana di Desa Kolaka, Kecamatan Mori Atas, tampak senyum bahagia terukir di wajah Nenek Nurmin.

Janda sebatang kara itu tak bisa menyembunyikan rasa syukurnya saat menerima kunjungan dari Kapolsek Mori Atas, Iptu Saparuddin, S.H., dan Bhabinkamtibmas Desa Kolaka, Bripka Youdi Kandori, Kamis siang (24/4/2025).

Kunjungan itu bukan sekadar silaturahmi, melainkan momen mengharukan pengecekan pasca-operasi mata yang baru saja dijalani Nenek Nurmin di RSUD Undata Palu.

Operasi katarak yang dilakukan oleh dokter ahli mata itu telah mengembalikan penglihatannya yang sempat lama meredup.

Sosok Nenek Nurmin sempat menjadi perbincangan publik sekitar Maret lalu, setelah kisah hidupnya yang sebatang kara dan penuh keterbatasan viral usai menerima bantuan sosial dari personel Polsek Mori Atas.

Melihat kondisi matanya yang kian parah, Kapolsek Mori Atas tak tinggal diam. Dengan penuh empati, Iptu Saparuddin mengantar langsung Nenek Nurmin ke Palu menggunakan mobil pribadinya untuk menjalani tindakan medis.

“Alhamdulillah, sekarang saya bisa melihat kembali,” ucap Nenek Nurmin lirih, dengan mata yang masih sembab karena haru. Air matanya tak lagi hanya tangisan kesepian, tetapi juga cucuran syukur.

Ia menyampaikan terima kasih yang tulus kepada Gubernur Sulawesi Tengah yang telah menanggung seluruh biaya operasi, kepada Kapolres Morowali Utara, kepada para personel Polsek Mori Atas yang telah hadir dalam hidupnya, tim medis RSUD Undata Palu, serta kepada Kepala Desa dan para tokoh masyarakat Desa Kolaka.

Kapolsek Mori Atas menyampaikan bahwa upaya ini merupakan bentuk nyata kepedulian Polri terhadap warga yang membutuhkan.

“Kami hanya ingin memastikan bahwa masyarakat di wilayah kami, terutama yang termarjinalkan, tetap mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari negara,” ujarnya kepada Media Suara Palu melalui aplikasi whatsapp, jumat pagi, 25/4.

Kisah Nenek Nurmin menjadi pengingat bahwa di balik tugas-tugas formal aparat, ada ruang kemanusiaan yang luas—dan kadang, satu tindakan sederhana bisa mengembalikan harapan bagi seseorang yang nyaris kehilangan semuanya, termasuk penglihatannya.

Komentar