AI dan Kebebasan Pers Jadi Sorotan di World Press Freedom Day 2025

Media Suara Palu, Palu- Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu memperingati Hari Kebebasan Pers Sedunia 2025 dengan menggelar diskusi bertema “Tantangan Kecerdasan Buatan terhadap Kebebasan Pers” di Hotel Khas Palu. Sabtu (3/5)

Diskusi ini menghadirkan tiga narasumber: Ketua AJI Palu 2021–2024 Yardin Hasan, akademisi Universitas Tadulako Dr. Stepanus Bo’do, S.Sos., M.Si, dan Ketua AMSI Sulteng Muhammad Iqbal.

Yardin Hasan menegaskan pentingnya menjaga prinsip etik jurnalistik di tengah pesatnya penggunaan kecerdasan buatan (AI). Menurutnya, AI bisa membantu kerja jurnalis, namun tetap membutuhkan kendali editorial agar tidak mengorbankan akurasi dan kebenaran.

Dr. Stepanus Bo’do menyoroti peran akademisi dalam menjembatani realitas industri media dan perkembangan teknologi. Ia menolak anggapan bahwa akademisi hidup di “menara gading” dan mendorong kolaborasi dengan insan pers untuk memahami tantangan di lapangan, termasuk dalam mengadopsi teknologi digital.

Sementara itu, Muhammad Iqbal menekankan kesiapan media lokal menghadapi disrupsi digital. Ia mendorong penguatan kapasitas redaksi serta pemanfaatan teknologi secara bijak, tanpa menghilangkan sentuhan manusia dalam kerja jurnalistik yang mengandalkan intuisi dan kemampuan bercerita.

Hadir perwakilan jurnalis, lembaga pers mahasiswa serta lembaga perwakilan perempuan.

Acara ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Kebebasan Pers Sedunia yang digagas Koalisi Roemah Jurnalis Sulawesi Tengah, diikuti oleh insan pers, akademisi, dan pegiat media dari berbagai kalangan.

Komentar