Media Suara Palu , Palu– Semangat perubahan dan gagasan besar digelorakan Afandi dalam pencalonannya sebagai Ketua Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sulawesi Tengah.
Ia membawa visi yang tak sekadar menjawab kebutuhan internal organisasi, tetapi juga menawarkan arah baru: menjadikan PMII sebagai pusat peradaban yang progresif dan humanis.
“PMII bukan hanya tempat berproses kader, tapi harus menjadi motor perubahan masyarakat—berbasis nilai keislaman, keindonesiaan, dan kemanusiaan,” tegas Afandi dalam pernyataannya.
Visi besar ini dijabarkan dalam empat misi strategis. Pertama, memperkuat PMII sebagai pusat keilmuan dan intelektual. Afandi ingin melihat kader PMII tumbuh menjadi pemikir muda yang kritis, kreatif, dan adaptif terhadap perkembangan zaman—dengan menguatkan tradisi kajian, pelatihan kepemimpinan, dan literasi digital.
Kedua, ia menggarisbawahi pentingnya peran PMII sebagai pelopor gerakan sosial dan kebangsaan. Menurutnya, kader PMII harus aktif di tengah masyarakat—terlibat dalam advokasi, penguatan demokrasi, hingga menjawab isu-isu lokal dan nasional secara nyata.
Misi ketiga menyentuh aspek ideologis: menjadikan PMII sebagai representasi Islam yang rahmatan lil alamin.
Nilai moderat, toleran, dan damai ala Ahlussunnah wal Jama’ah, kata Afandi, harus terus dijaga dalam interaksi kebangsaan dan keumatan.
Keempat, ia menawarkan penguatan sistem kaderisasi yang berkelanjutan dan relevan. “Kita harus menyiapkan kader-kader visioner dan progresif yang mampu menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.
Afandi percaya, dengan visi ini, PMII Sulteng dapat melampaui peran tradisionalnya. Ia ingin menjadikannya sebagai poros perubahan yang memberikan dampak langsung bagi kemajuan Sulawesi Tengah dan Indonesia.
Komentar