Tangis dan Harap Warga Banjir Bandang Wombo Kalonggo

Dua Orang Meninggal Dunia, Ratusan Mengungsi Diterjang Banjir Bandang

Media Suara Palu, Donggala- Desa Wombo Kalonggo, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala, berubah muram usai banjir bandang tiba-tiba menerjang, Selasa (27/5/2025) sore. Hujan deras yang mengguyur sejak pukul 15.00 WITA menyebabkan sungai Nuyu (Kuala Nuyu) di sekitar desa meluap. Arus deras membawa lumpur, kayu, dan puing-puing ke permukiman warga.

Tangis pecah saat dua warga dinyatakan hilang dan akhirnya ditemukan meninggal dunia. Sementara itu, seorang lainnya mengalami luka ringan dan langsung mendapat pertolongan. Sekitar 100 kepala keluarga terpaksa mengungsi, meninggalkan rumah mereka yang rusak, bahkan ada yang rata dengan tanah.

BPBD Kabupaten Donggala mencatat sebanyak 350 KK terdampak banjir. Fasilitas umum seperti jembatan putus, sekolah, dan madrasah rusak parah. Pemerintah bersama unsur gabungan, termasuk TNI/Polri, BPBD Provinsi, Basarnas, Dinas Sosial, Dinas PU, dan Dinkes kini berjibaku di lokasi, melakukan evakuasi dan mendirikan tenda darurat.

Kebutuhan mendesak kini meliputi air bersih, makanan siap saji, tenda pengungsi, alat berat untuk pembersihan, obat-obatan, serta perlengkapan anak-anak. Meski hujan telah reda dan air mulai surut, namun trauma warga belum juga surut.

Wombo Kalonggo masih berduka. Tapi di balik duka, ada kekuatan dari tangan-tangan yang saling membantu dan harapan agar esok membawa kabar baik.

Komentar