Palu, Media Suara Palu – Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Sulawesi Tengah resmi dibentuk. Peluncuran KKJ ini dilakukan bersamaan dengan Pelatihan Keselamatan Holistik bagi Jurnalis yang digelar Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palu dan Komite Keselamatan Jurnalis (KKJ) Indonesia, didukung Yayasan Tifa melalui Program Jurnalisme Aman, di Kota Palu.
Program ini tak hanya fokus pada pelatihan, tetapi juga menggelar Focus Group Discussion (FGD) terkait keamanan jurnalis di Sulawesi Tengah. Koordinator Nasional KKJ, Erick Tanjung, menjelaskan bahwa pelatihan ini mengintegrasikan aspek keamanan fisik, digital, dan psikososial.
“Tujuannya agar jurnalis, sebagai kelompok rentan, mampu membangun mekanisme perlindungan diri secara efektif dan kolektif. KKJ Sulteng hadir sebagai bagian dari upaya ini,” terang Erick, yang juga Koordinator Advokasi AJI Indonesia.
Kekerasan terhadap Jurnalis Masih Tinggi
Ketua AJI Palu, Agung Sumandjaya, mengungkapkan bahwa kekerasan terhadap jurnalis di Sulteng masih terjadi dalam berbagai bentuk, mulai dari intimidasi, teror, hingga kekerasan fisik dan pelarangan liputan.
“Yang memprihatinkan, pelakunya kerap kali berasal dari aparat negara seperti TNI, Polri, hingga Satpol PP. Ini jelas tak bisa dibiarkan,” tegas Agung.
Padahal, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers secara tegas melindungi kerja jurnalis. Setiap bentuk penghalangan terhadap tugas jurnalistik dapat dikenakan sanksi pidana.
KKJ Sulteng Jadi Rumah Bersama
Ketua IJTI Sulteng, Rolis Muhlis, menyatakan harapan agar KKJ Sulteng menjadi rumah advokasi bersama bagi jurnalis yang mengalami kekerasan.
“Ini langkah penting agar jurnalis tidak lagi sendirian saat menghadapi tekanan atau ancaman,” katanya.
Senada dengan itu, Program Officer Jurnalisme Aman dari Yayasan Tifa, Arie Mega, memaparkan hasil pemetaan kekerasan terhadap jurnalis yang dilakukan pada 15–19 Oktober 2024. Ia menyebut, selain aparat, pelaku kekerasan kini juga datang dari atasan media dan satpam perusahaan, khususnya saat jurnalis meliput Proyek Strategis Nasional (PSN).
“Jumlah PSN di Sulteng semakin banyak, dan itu berbanding lurus dengan peningkatan potensi ancaman terhadap jurnalis yang meliputnya,” ujar Arie.
Struktur KKJ Sulteng dan Komitmen Kolaborasi
Pembentukan KKJ Sulteng merupakan hasil kolaborasi organisasi pers konstituen Dewan Pers di Sulteng, AJI Palu, PWI Sulteng, IJTI Sulteng, AMSI Sulteng, PFI Palu
Komite ini juga melibatkan sejumlah advokat dari Jatam Sulteng, LBH-APIK, dan LPS HAM. Struktur kepengurusan KKJ Sulteng adalah, Koordinator: Moh. Arief (AJI Palu), Sekretaris: Kristina Natalia, Bendahara: Indrawati Zainuddin (AMSI Sulteng)
Dalam pernyataannya, Koordinator KKJ Sulteng, Moh. Arief, menyampaikan kesiapannya berkolaborasi dengan semua pihak untuk memperkuat perlindungan jurnalis dan kebebasan pers di Sulawesi Tengah.
“Kami butuh dukungan semua pihak. Ini bukan kerja satu organisasi, tapi kerja kolektif demi menjaga ruang demokrasi tetap sehat,” pungkasnya.
Komentar