Media Suara Palu, Palu- Ajang Pemilihan Duta Wisata Sulawesi Tengah kembali digelar tahun ini dengan semangat yang kian membara. Sejak pertama kali diselenggarakan pada tahun 2010, kegiatan ini telah menjadi agenda tahunan penting yang bukan hanya berperan dalam promosi pariwisata, tetapi juga menjadi wadah strategis dalam pembentukan karakter dan kapasitas generasi muda sebagai representasi daerah.
Mengusung tema “Harmoni Alam dan Budaya Mendunia,” kegiatan ini menegaskan komitmen Sulawesi Tengah untuk memperkenalkan kekayaan alam dan warisan budayanya yang luar biasa ke panggung nasional dan internasional. Dari lembah yang subur, pesisir yang memukau, hingga tarian dan tenun yang sarat filosofi—Sulawesi Tengah memiliki narasi kebudayaan yang patut disuarakan oleh generasi mudanya.
Tahun ini, sebanyak 32 finalis yang terdiri dari 16 pasang putra-putri terbaik dari berbagai kabupaten dan kota turut ambil bagian, melalui proses seleksi yang ketat dan berjenjang. Hanya Kabupaten Banggai Laut yang belum dapat berpartisipasi. Namun, absennya satu daerah tak mengurangi hangatnya semangat kolaborasi dan persatuan yang terjalin di antara para finalis.
Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan, pada 11 Juni 2025 lalu, para finalis tampil dalam Talent Show dan Fashion Show yang berlangsung di PGM Palu, mengusung tema unik bertajuk “Lentera Wastar Celebes”. Dalam kesempatan ini, kreativitas finalis disalurkan melalui berbagai pertunjukan seni seperti tari tradisional, musik etnik, puisi, dan drama pendek yang memukau penonton. Sementara dalam peragaan busana, tenun tradisional Sulawesi Tengah tampil memesona dalam desain modern nan anggun, menjadikan panggung malam itu bercahaya oleh lentera budaya Celebes.
Keesokan harinya, 12 Juni 2025, para finalis menjalani kunjungan edukatif ke tiga institusi penting di Palu: Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah, Bank Indonesia Perwakilan Sulteng, dan Rumah Adat Souraja. Di DPRD, mereka berdialog langsung dengan para wakil rakyat mengenai peran pemuda dalam pembangunan daerah, sementara di Bank Indonesia mereka mendapat wawasan tentang kebijakan ekonomi daerah dan penguatan UMKM berbasis pariwisata. Di Souraja, simbol adat budaya Kaili, finalis diajak menelusuri nilai-nilai historis dan filosofi yang membentuk identitas kebudayaan lokal.
Kegiatan ini juga menjadi bagian dari pembekalan yang dirancang untuk memperkuat peran para finalis sebagai agen promosi wisata. Tidak hanya dari segi penampilan, para peserta dituntut menunjukkan kualitas diri dalam wawasan, kepedulian sosial, dan jiwa kepemimpinan.
Ajang ini juga mendapatkan dukungan penuh dari Ikatan Duta Wisata Sulawesi Tengah (IDWS) yang telah terbentuk sejak tahun 2017. Organisasi ini terus mendorong keberlanjutan peran para alumni dalam mempromosikan daerahnya masing-masing melalui program kerja yang edukatif dan inspiratif.
Malam ini, 14 Juni 2025, menjadi puncak dari perjalanan mereka di panggung Grand Final Pemilihan Duta Wisata Sulawesi Tengah 2025, yang digelar di RRI Palu mulai pukul 19.00 WITA. Dengan semangat yang telah dibentuk sejak awal, para finalis akan mempersembahkan yang terbaik untuk Sulawesi Tengah—bukan hanya sebagai wakil, tetapi sebagai wajah masa depan pariwisata dan budaya daerah.
Komentar