Media Suara Palu, Donggala- Pemerintah Desa Wani Dua menggelar Pelatihan Pembuatan Sarung Tenun Donggala yang berlangsung di Gedung Serbaguna Desa Wani Dua, Kecamatan Tanantovea, Kabupaten Donggala. Kegiatan ini diikuti antusias oleh warga dari Dusun 1 hingga Dusun 5.
Kepala Desa Wani Dua, Sunardin, membuka kegiatan dengan penuh semangat dan menekankan pentingnya melestarikan budaya lokal, khususnya sarung tenun Donggala atau Buya Sabe. Ia mengenang masa kecilnya yang turut disokong oleh hasil tenunan keluarganya.
“Saya sendiri besar dari hasil tenun Donggala. Tante saya membiayai hidup kami dari hasil menenun, bahkan bisa beli emas dari situ. Ini potensi yang luar biasa,” ungkapnya.
Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk membangkitkan kembali kejayaan sarung tenun Donggala, yang mulai dilupakan masyarakat. Pemerintah desa juga melihat potensi ini sebagai salah satu cara pemberdayaan ekonomi masyarakat, melalui pembentukan Koperasi Merah Putih yang kini dalam tahap legalisasi di notaris.
Koperasi tersebut nantinya akan menjadi lembaga keuangan milik warga yang membuka peluang pinjaman produktif. Sunardin mengajak seluruh masyarakat untuk bergabung menjadi anggota koperasi demi kesejahteraan bersama.
Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa semua pengelolaan dana desa dilakukan secara transparan dan melalui musyawarah bersama BPD serta masyarakat.
“Kami sangat terbuka terhadap aspirasi warga, namun perlu diketahui bahwa pencairan dana desa membutuhkan proses dan pengawasan sangat ketat,” tambahnya.
Pemerintah Desa Wani Dua berharap, dari pelatihan ini akan lahir kembali para penenun andal, sehingga Buya Sabe Donggala dapat kembali mendunia, sebagaimana geliat tenun yang mulai bangkit di daerah Towale.
Komentar