Delapan Tersangka Bentrokan Bimor–Keuno Ditetapkan Polisi

BERITA PALU, SULTENG337 Dilihat

Morowali Utara – Media Suara Palu, Pasca bentrokan antara oknum warga Desa Bimor Jaya dan Keuno yang terjadi pada Sabtu, 19 Juli 2025 sekitar pukul 14.30 WITA di perempatan Desa Mohoni, Kecamatan Petasia Timur, Kabupaten Morowali Utara, Polres Morowali Utara menetapkan delapan tersangka.

Peristiwa tersebut menyebabkan empat orang luka-luka, salah satunya mengalami luka berat di bagian kepala hingga harus menjalani operasi.

Penetapan delapan tersangka disampaikan dalam konferensi pers yang digelar Senin malam (21/7/2025) di Aula Satreskrim Polres Morowali Utara oleh KBO Reskrim Iptu Theodorus Risupal, S.H., didampingi Kanit Tipidkor Iptu M. Amarah, S.Sos., S.H., penyidik pembantu Aiptu Amran Simanjuntak, S.H., dan Bripka Fredrik F. Jawali, S.H.

“Sebanyak tujuh tersangka langsung dilakukan penahanan, yaitu NNL alias Nn (20), YD alias L (21), SDP alias S (24), YL alias A (19), MM alias M (24), AT alias A (40), dan FD (20). Sementara satu tersangka lainnya, BYFB alias B, tidak ditahan karena masih berusia 17 tahun,” ungkap Iptu Theo.

Barang bukti yang diamankan antara lain 10 batu, 3 batang bambu, dan 4 potong kayu.

Para tersangka dijerat dengan Pasal 170 ayat (1) KUHP subsidair Pasal 351 ayat (2) KUHP tentang tindak kekerasan bersama-sama terhadap orang dan/atau penganiayaan, dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara.

Sementara itu, dua orang lainnya, yakni EB dan D, belum ditetapkan sebagai tersangka karena belum cukup bukti. Namun penyidikan masih terus berlanjut dan tidak menutup kemungkinan jumlah tersangka bertambah.

Penyidik pembantu, Aiptu Simanjuntak, menegaskan bahwa pihaknya akan terus bekerja mengumpulkan alat bukti untuk memastikan semua pihak yang terlibat bertanggung jawab secara hukum.

“Kami mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan mempercayakan proses hukum kepada pihak kepolisian,” tutup Iptu Theo.

Ia juga meminta masyarakat untuk tidak mudah terprovokasi oleh isu-isu yang dapat memicu konflik lanjutan dan mengganggu stabilitas keamanan di wilayah Morowali Utara.

Komentar