Kalukubula Lestarikan Budaya Lewat Lomba Layang-Layang Tradisional

SULTENG839 Dilihat

MEDIA SUARA PALU, Palu- Di tengah derasnya arus modernisasi, Desa Kalukubula menunjukkan komitmen untuk melestarikan warisan budaya melalui penyelenggaraan lomba layang-layang tradisional. Inisiatif kreatif ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana untuk memperkuat nilai-nilai tradisional dan mempererat ikatan sosial masyarakat.

Permainan layang-layang, yang telah menjadi bagian integral dari khazanah budaya nusantara sejak zaman dahulu, kini mendapat momentum baru di Desa Kalukubula. Meskipun permainan berbasis teknologi modern semakin mendominasi, layang-layang tetap memiliki daya tarik tersendiri, terutama bagi masyarakat di daerah ini.

Sri Mega Buana, Ketua Komunitas Putera Kalbu sekaligus panitia lomba, menyatakan, “Komunitas kami menginisiasi kegiatan ini sebagai wadah untuk menyalurkan hobi dan melestarikan permainan tradisional layang-layang. Kami ingin memastikan warisan budaya ini tidak terkikis oleh tren permainan modern.”

Lebih dari sekadar permainan, layang-layang memiliki makna filosofis yang mendalam, mencerminkan kearifan lokal dan nilai-nilai tradisional. “Melalui lomba ini, kami berharap dapat membangun tali silaturahmi dan menciptakan iklim kehidupan sosial yang sehat, khususnya di kalangan generasi muda,” tambah Buana.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari pemerintah desa dan aparat keamanan setempat. Bripka Ketut Mulya, Bhabinkamtibmas Desa Kalukubula, turut berkontribusi dalam memberikan saran dan ide demi kemajuan masyarakat. “Kolaborasi antara komunitas, pemerintah desa, dan aparat keamanan menciptakan sinergi yang positif dalam melestarikan nilai-nilai tradisional sekaligus mendorong kreativitas warga,” ujarnya.

Lomba layang-layang di Desa Kalukubula bukan sekadar kompetisi, melainkan manifestasi dari upaya kreatif untuk menjaga keseimbangan antara tradisi dan modernitas. Inisiatif ini menjadi contoh bagaimana nilai-nilai tradisional dapat direvitalisasi secara kreatif, memberikan nafas baru pada warisan budaya, sekaligus memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat.

Melalui kegiatan ini, Desa Kalukubula membuktikan bahwa permainan tradisional layang-layang masih relevan dan dapat menjadi sarana efektif untuk membangun komunitas yang kuat dan berbudaya. Dengan demikian, tradisi leluhur tidak hanya dilestarikan tetapi juga dimaknai ulang dalam konteks kehidupan modern.

Komentar